
Terletak di jantung Jakarta Pusat, Pasar Baru Jakarta adalah salah satu kawasan perbelanjaan tertua dan paling bersejarah di ibu kota Jakarta. Dikenal dengan julukan “Little India” dan “Little China”, pasar ini menawarkan pengalaman berbelanja yang kaya akan budaya dan sejarah. Dari deretan toko tekstil hingga kuliner legendaris, Pasar Baru adalah destinasi yang wajib dikunjungi bagi siapa saja yang ingin merasakan atmosfer Jakarta tempo dulu.
Baca juga: 9 Destinasi Wisata di Jakarta yang Wajib Dikunjungi
Sejarah Singkat Pasar Baru Jakarta

Pasar Baru Jakarta pertama kali dibangun pada tahun 1820 oleh pemerintah kolonial Belanda dengan nama “Passer Baroe”. Nama ini diberikan karena pasar ini dianggap baru dibandingkan dengan pasar-pasar lain di Batavia (sekarang Jakarta) pada masa itu. Pada tahun 1828, pemerintah memperluas area pasar dengan menjual kavling tanah di sebelah timur dan barat pasar kepada masyarakat, memberi kesempatan kepada para pedagang untuk membuka usaha dan berpartisipasi dalam geliat ekonomi yang kian berkembang .
Kawasan ini menjadi pusat perdagangan yang ramai, dihuni oleh berbagai etnis seperti Tionghoa, India, Melayu, dan Eropa. Keberagaman ini tercermin dalam arsitektur bangunan yang menggabungkan unsur-unsur Eropa dan Tionghoa, serta dalam ragam dagangan yang ditawarkan.
Baca juga: Wisata Keluarga di Jakarta
Keunikan Arsitektur dan Bangunan Bersejarah

Salah satu daya tarik utama Pasar Baru Jakarta adalah arsitektur bangunannya yang unik. Toko-toko di kawasan ini menampilkan perpaduan gaya Eropa dan Tionghoa, menciptakan suasana yang khas dan berbeda dari pusat perbelanjaan modern lainnya. Beberapa bangunan bersejarah yang dapat ditemukan di Pasar Baru antara lain:
- Toko Kompak: Merupakan bekas kediaman Tio Tek Ho, Majoor der Chinezen (kepala komunitas Tionghoa) pada masa kolonial. Bangunan ini dibangun pada abad ke-19 dengan kombinasi gaya arsitektur Tionghoa, Eropa, dan Indonesia .
- Sin Tek Bio: Klenteng yang didirikan pada tahun 1698 oleh petani Tionghoa yang tinggal di sekitar Sungai Ciliwung dan Pasar Baru. Klenteng ini merupakan salah satu tempat ibadah tertua di Jakarta.
- Gedung Filateli: Bangunan peninggalan masa kolonial Belanda yang kini difungsikan sebagai tempat nongkrong, kuliner, dan belanja suvenir. Gedung ini dikenal dengan nama Pos Bloc dan memiliki banyak spot foto yang estetis .
Baca juga: Tempat Wisata Murah di Jakarta
Ragam Kuliner Legendaris

Pasar Baru Jakarta juga dikenal sebagai surga kuliner legendaris Jakarta. Berbagai tempat makan yang telah berdiri puluhan tahun menawarkan cita rasa yang tak lekang oleh waktu. Beberapa di antaranya adalah:
- Bakmi Gang Kelinci: Rumah makan ini sudah ada sejak tahun 1957 dan terkenal dengan bakmi spesial AK, bakmi ayam cah jamur, gohyong udang, dan capcay. Meskipun berlokasi di dalam gang sempit, Bakmi Gang Kelinci tetap menjadi tujuan kuliner legendaris bagi pengunjung Pasar Baru hingga saat ini .
- Es Krim Restoran Tropik: Restoran yang berdiri sejak 1970 ini terkenal dengan es krim yang dibuat dari susu murni dengan pengolahan tradisional. Es krim ini cepat meleleh dan memiliki rasa yang khas .
- Cakwe Ko Atek: Kedai cakwe yang telah menjadi langganan sejak tahun 1971. Menu yang ditawarkan terbatas pada cakwe dan roti bantal, namun tetap menjadi favorit banyak orang di Jakarta .
Baca juga: Tempat Outbound Jakarta
Aktivitas Menarik di Pasar Baru Jakarta
Selain berbelanja dan mencicipi kuliner, pengunjung juga dapat menikmati berbagai aktivitas menarik di Pasar Baru Jakarta, antara lain:
- Berburu Barang Antik dan Koleksi Uang Kuno: Pasar Baru dikenal sebagai pusat perdagangan uang kuno dan koleksi filateli. Di Harco Pasar Baru, pengunjung dapat menemukan berbagai jenis uang kuno dan barang koleksi lainnya .
- Menikmati Festival Passer Baroe: Sejak tahun 2003, pemerintah Provinsi DKI Jakarta rutin menggelar Festival Passer Baroe yang biasanya digelar bertepatan dengan ulang tahun DKI Jakarta. Festival ini menampilkan pertunjukan budaya dan sajian kuliner yang meramaikan kawasan Pasar Baru .
- Menjelajahi Gang-gang Kecil: Pasar Baru memiliki banyak gang kecil yang menyimpan berbagai toko unik dan menarik untuk dijelajahi. Berjalan-jalan di gang-gang ini memberikan pengalaman berbeda dan kesempatan untuk menemukan barang-barang yang tidak ditemukan di toko-toko besar.
Baca juga: Monumen Nasional Jakarta
Akses dan Lokasi

Pasar Baru Jakarta terletak di Jalan Pasar Baru Raya, Sawah Besar, Jakarta Pusat, menjadikannya salah satu titik strategis di tengah kota yang mudah dijangkau dari berbagai penjuru Jakarta. Kawasan ini dikelilingi oleh area bisnis, pemerintahan, tempat ibadah, hingga bangunan bersejarah. Akses menuju Pasar Baru sangat beragam dan bisa dicapai baik dengan kendaraan pribadi, transportasi umum, maupun berjalan kaki dari beberapa titik terdekat.
Baca juga: Kota Tua Jakarta
1. Transportasi Umum
a. TransJakarta
Salah satu moda transportasi paling populer dan ekonomis untuk menuju Pasar Baru Jakarta adalah bus TransJakarta. Beberapa koridor yang melewati atau berhenti dekat kawasan Pasar Baru Jakarta antara lain:
- Koridor 2 (Harmoni – Pulogadung): Turun di halte Juanda atau Pasar Baru.
- Koridor 3F (Kalideres – Pasar Baru): Menghubungkan sisi barat Jakarta dengan pusat kota.
- Koridor 8 (Lebak Bulus – Harmoni): Bisa transit di Halte Harmoni, lalu lanjut koridor ke Pasar Baru.
Dari Halte Pasar Baru, pengunjung hanya perlu berjalan kaki sekitar 2-3 menit ke gerbang utama Pasar Baru. Trotoar di sepanjang jalan juga cukup nyaman dan rindang, menjadikan pengalaman berjalan kaki menyenangkan.
b. KRL Commuter Line
Jika Anda datang dari pinggiran Jakarta atau kota satelit seperti Depok, Bogor, Bekasi, atau Tangerang, Kereta Rel Listrik (KRL) adalah opsi cepat dan efisien. Stasiun terdekat ke Pasar Baru Jakarta adalah:
- Stasiun Juanda (Jalur Bogor-Jakarta Kota dan sebaliknya).
- Stasiun Sawah Besar (Jalur Bekasi/Jatinegara – Jakarta Kota).
Dari kedua stasiun ini, Anda bisa berjalan kaki sekitar 5–10 menit ke arah Pasar Baru. Area sekitarnya cukup ramai dan aman pada siang hari, dengan banyak toko, warung makan, dan ruko-ruko tua yang memperkaya pengalaman kota.
c. Mikrotrans dan Bus Kota
Selain TransJakarta, Anda juga bisa menggunakan mikrotrans (angkot modern JakLingko) yang memiliki beberapa rute melewati kawasan Pasar Baru Jakarta. Salah satunya adalah:
- JAK-11 (Kota – Tanah Abang via Pasar Baru)
- KWK U02, KWK M20, dan lainnya, yang melintasi Jalan Pos dan Jalan Gunung Sahari.
Pastikan untuk memeriksa rute dan aplikasi JakLingko agar Anda tidak salah arah.
d. MRT dan LRT
Meski saat ini MRT Jakarta belum mencapai Pasar Baru Jakarta, Anda bisa turun di stasiun Bundaran HI atau Dukuh Atas, lalu melanjutkan dengan TransJakarta atau ojek online.
Sementara untuk LRT Jabodebek, Anda dapat turun di stasiun Dukuh Atas dan berpindah ke KRL atau TransJakarta untuk melanjutkan perjalanan.
Baca juga: Taman Mini Indonesia Indah Jakarta
2. Kendaraan Pribadi
Jika Anda memilih membawa kendaraan pribadi, baik mobil maupun motor, Pasar Baru Jakarta menyediakan beberapa titik parkir resmi dan alternatif:
a. Parkir Resmi
- Gedung Parkir Pasar Baru: Letaknya di samping kompleks utama Pasar Baru, dengan akses langsung ke gang utama dan toko-toko.
- Parkir di Ruko-ruko sekitar: Banyak ruko dan toko di sisi luar Pasar Baru menyediakan parkir terbatas, baik gratis maupun berbayar.
b. Waktu Kunjungan
Disarankan untuk datang di pagi atau siang hari untuk menghindari kemacetan, terutama di akhir pekan. Pada hari kerja, lalu lintas di sekitar Pasar Baru Jakarta relatif lancar sebelum pukul 10 pagi dan setelah pukul 3 sore.
c. Tips Berkendara
- Hindari waktu puncak (jam 7–9 pagi dan 4–6 sore).
- Gunakan aplikasi peta seperti Google Maps atau Waze, karena beberapa ruas jalan sekitar Pasar Baru bersifat satu arah.
- Perhatikan zona ganjil-genap yang berlaku di sebagian wilayah Jakarta Pusat, terutama jika Anda berkendara dari Jalan Gunung Sahari atau Jalan Juanda.
3. Akses Pejalan Kaki dan Pesepeda
Pasar Baru Jakarta adalah salah satu kawasan di Jakarta yang cukup ramah pejalan kaki. Trotoar di sekitar pasar telah diperbaiki dan dilengkapi lampu jalan, pohon pelindung, dan tempat duduk umum. Di sisi barat dan timur pasar, terdapat gang-gang kecil yang bisa dijelajahi sambil menikmati suasana tempo dulu.
a. Jalur Pejalan Kaki
- Dari Stasiun Juanda/Sawah Besar: Jalan kaki melalui Jalan Pos atau Jalan H. Samanhudi.
- Dari Halte TransJakarta Pasar Baru: Masuk langsung melalui gerbang utama pasar.
b. Jalur Sepeda
- Tersedia jalur sepeda di Jalan Pos Jakarta dan sekitarnya.
- Anda bisa memanfaatkan layanan sepeda sewa (bike sharing) di dekat Stasiun Juanda atau Halte Harmoni.
Baca juga: Museum Indonesia Jakarta
4. Landmark di Sekitar Pasar Baru
Mengetahui tempat-tempat penting di sekitar Pasar Baru Jakarta bisa sangat membantu, terutama bagi pengunjung pertama kali. Beberapa landmark penting di sekitar lokasi antara lain:
- Gereja Katedral Jakarta (±1 km): Tempat ibadah umat Katolik yang bersejarah.
- Masjid Istiqlal (±1 km): Masjid terbesar di Asia Tenggara.
- Lapangan Banteng (±500 m): Kawasan publik dengan taman, air mancur, dan monumen bersejarah.
- Gedung Kesenian Jakarta (±300 m): Tempat pertunjukan budaya klasik dan modern.
- Kantor Pos Besar dan Museum Pos Bloc: Cocok untuk wisata edukatif dan kuliner.
5. Tips Wisatawan
Berikut beberapa tips praktis jika Anda ingin mengunjungi Pasar Baru Jakarta dengan lancar:
- Gunakan sepatu nyaman: Anda akan banyak berjalan kaki untuk menjelajahi setiap sudut pasar.
- Datang di pagi hari: Untuk menghindari keramaian dan menikmati suasana yang lebih tenang.
- Bawa uang tunai secukupnya: Beberapa toko kecil dan pedagang masih belum menerima pembayaran digital.
- Waspadai barang bawaan: Seperti area ramai lainnya, selalu jaga barang-barang pribadi Anda.
Kesimpulan

Dengan lokasi yang strategis dan aksesibilitas yang mudah, Pasar Baru Jakarta tetap menjadi salah satu destinasi wisata belanja dan sejarah paling menarik di ibu kota. Baik Anda penduduk lokal, wisatawan domestik, atau turis mancanegara, kunjungan ke Pasar Baru Jakarta akan membawa Anda pada pengalaman otentik menyusuri jejak sejarah Batavia yang masih hidup hingga kini di Jakarta.
Sumber: googlemaps.com
