
Desa Penglipuran Bali – Bali, pulau yang terkenal dengan keindahan alamnya, memiliki banyak destinasi wisata yang menawarkan pengalaman unik bagi setiap pengunjung. Salah satunya adalah Desa Penglipuran Bali, sebuah desa tradisional yang terletak di Kecamatan Bangli, Bali. Desa ini menawarkan suasana yang berbeda dengan sebagian besar kawasan wisata lainnya di Bali. Terkenal dengan kekayaan budaya, kearifan lokal, serta keindahan alamnya, Desa Penglipuran berhasil mempertahankan identitas tradisional Bali yang autentik.
Desa Penglipuran Bali bukan hanya sekadar destinasi wisata, tetapi juga merupakan gambaran nyata tentang kehidupan masyarakat Bali yang masih sangat kental dengan adat dan tradisi. Artikel ini akan membawa Anda untuk mengeksplorasi segala aspek menarik dari Desa Penglipuran Bali, termasuk sejarah, budaya, dan daya tarik wisata yang menjadikannya tempat istimewa bagi wisatawan.
Baca juga: 10 Destinasi Wisata Terbaik di Bali yang Wajib Dikunjungi
Sejarah dan Asal-Usul Desa Penglipuran Bali

Desa Penglipuran Bali memiliki sejarah yang sangat panjang, yang berakar pada tradisi masyarakat Bali yang telah ada sejak ratusan tahun lalu. Nama Penglipuran sendiri berasal dari kata “Penglipuran” yang dalam bahasa Bali berarti “tempat untuk menyembuhkan perasaan” atau “tempat untuk menghilangkan rasa penat”. Hal ini menggambarkan bagaimana desa ini menjadi tempat yang memberikan ketenangan dan kedamaian bagi siapa saja yang mengunjunginya.
Desa ini dikenal sebagai salah satu desa adat Bali yang masih mempertahankan kehidupan tradisional, baik dalam hal struktur rumah, sistem sosial, hingga tata cara upacara adat. Masyarakat Desa Penglipuran Bali percaya bahwa untuk menjaga keseimbangan alam dan spiritualitas mereka, penting untuk hidup selaras dengan alam dan mempertahankan tradisi leluhur.
Baca juga: Sawah Terasering Tegallalang Bali
Keunikan Arsitektur dan Tata Letak Desa

Salah satu daya tarik utama Desa Penglipuran Bali adalah arsitektur tradisionalnya yang sangat khas dan rapi. Desa ini memiliki pola tata letak yang sangat teratur, di mana rumah-rumah penduduk dibangun dengan posisi yang saling berhadapan dan dihubungkan oleh jalan setapak yang ditata rapi dengan tanaman hijau di sepanjangnya.
Setiap rumah di Desa Penglipuran Bali memiliki ciri khas, yaitu pagar bambu yang kokoh dan atap rumah yang berbentuk limas dengan bahan utama dari ilalang atau daun kelapa. Uniknya, rumah-rumah di desa ini memiliki filosofi tersendiri dalam pembangunannya. Rumah-rumah tersebut dibangun dengan bentuk yang memanjang dari timur ke barat, dan masing-masing rumah memiliki fungsi sosial yang berbeda, sesuai dengan status keluarga dan kebutuhan mereka dalam masyarakat.
Di Desa Penglipuran Bali, tidak hanya rumah-rumah penduduk yang tertata rapi, tetapi juga lingkungan sekitarnya. Desa ini dipenuhi dengan tanaman hijau, bunga-bunga tropis, serta pohon-pohon yang ditanam dengan rapi di sepanjang jalan. Tanaman bambu yang tumbuh subur juga menambah kesan alami dan segar di desa Bali ini.
Baca juga: Pura Ulun Danu Beratan Bali
Kehidupan Masyarakat dan Adat Istiadat Desa Penglipuran Bali

Masyarakat Desa Penglipuran Bali dikenal sebagai masyarakat yang sangat menjaga dan mematuhi adat istiadat Bali. Mereka masih melakukan berbagai ritual dan upacara adat secara rutin, seperti upacara keagamaan, perayaan hari raya, serta berbagai acara budaya lainnya. Kehidupan masyarakat desa ini sangat bergantung pada agama Hindu Bali yang sangat kental dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Setiap keluarga di Desa Penglipuran Bali memiliki rumah adat yang disebut “angkul-angkul”, sebuah gerbang khas yang menjadi simbol kehormatan dan kemuliaan keluarga. Di dalam rumah, struktur bangunannya juga memiliki pembagian ruangan yang sangat terstruktur, mulai dari ruang “bale banjar” (tempat untuk berkumpul), “bale kulkul” (tempat menaruh gong atau alat musik tradisional Bali), hingga tempat untuk bersembahyang. Semua bagian rumah memiliki nilai filosofis yang mendalam, mengacu pada keseimbangan antara alam dan kehidupan manusia.
Selain itu, desa ini juga memiliki sistem gotong royong yang sangat kuat. Warga saling membantu dalam berbagai kegiatan, baik itu untuk pembangunan rumah, upacara adat, maupun untuk kegiatan pertanian.
Baca juga: Pantai Kuta Bali
Atraksi Wisata di Desa Penglipuran Bali

Desa Penglipuran Bali menawarkan berbagai atraksi wisata yang dapat dinikmati oleh pengunjung dari dalam dan luar negeri. Beberapa di antaranya adalah:
1. Jalan Setapak yang Menawan
Jalan utama di Desa Penglipuran Bali yang terbuat dari batu alam ini memberikan nuansa khas Bali yang sangat kental. Jalan ini dikelilingi oleh rumah-rumah adat Bali dengan halaman yang tertata rapi, serta tanaman hijau yang membuat suasana semakin asri dan sejuk. Berjalan menyusuri jalan setapak ini memberi pengunjung kesempatan untuk menikmati keindahan alam dan keunikan arsitektur tradisional Bali.
2. Pura Dalem Penglipuran
Di tengah desa, terdapat sebuah pura yang sangat sakral bagi masyarakat setempat, yaitu Pura Dalem Penglipuran. Pura ini digunakan untuk melakukan berbagai upacara keagamaan, khususnya yang berkaitan dengan kehidupan dan kematian. Pura ini juga menjadi tempat bagi para wisatawan yang ingin menyaksikan atau berpartisipasi dalam ritual agama Hindu Bali yang penuh makna dan simbolisme.
3. Rumah Tradisional Bali
Salah satu daya tarik utama Desa Penglipuran Bali adalah rumah-rumah tradisional Bali yang sangat terjaga kelestariannya. Pengunjung dapat melihat langsung bagaimana masyarakat setempat hidup dan berinteraksi dengan adat dan budaya mereka. Beberapa rumah bahkan membuka pintu bagi pengunjung untuk melihat kehidupan sehari-hari mereka.
4. Desa Penglipuran sebagai Wisata Edukasi
Selain menjadi objek wisata budaya, Desa Penglipuran Bali juga menjadi tempat yang ideal untuk wisata edukasi. Pengunjung bisa belajar tentang cara hidup masyarakat Bali yang sangat menghargai alam dan tradisi. Beberapa tempat di desa ini menyediakan informasi tentang sejarah desa, serta pengenalan tentang kebudayaan Bali yang bisa meningkatkan pengetahuan para wisatawan.
5. Suasana Alam yang Menyejukkan
Dengan posisi yang terletak di dataran tinggi, Desa Penglipuran Bali menawarkan pemandangan alam yang sangat menakjubkan. Dari sini, pengunjung dapat menikmati panorama alam pegunungan Bali yang hijau dan udara yang sejuk. Desa ini jauh dari hiruk-pikuk kota, sehingga menjadi tempat yang tepat untuk relaksasi dan menikmati kedamaian.
Baca juga: Pura Tanah Lot Bali
Cara Menuju Desa Penglipuran

Desa Penglipuran Bali terletak sekitar 45 menit dari Kuta atau Ubud, dan bisa dicapai dengan kendaraan pribadi, taksi, atau sewa mobil. Jaraknya sekitar 45 km dari Bandara Ngurah Rai Bali. Pengunjung dapat mengikuti jalan utama yang menuju ke arah Bangli dan kemudian mengikuti petunjuk arah yang menuju ke Desa Penglipuran. Akses jalan ke desa ini sudah cukup baik dan nyaman untuk dilalui.
Baca juga: Pantai Jimbaran Bali
Kapan Waktu Terbaik untuk Mengunjungi Desa Penglipuran?

Waktu terbaik untuk mengunjungi Desa Penglipuran Bali adalah pada pagi atau sore hari, saat udara terasa lebih sejuk dan nyaman. Selain itu, mengunjungi desa ini pada saat upacara adat atau festival budaya Bali juga bisa menjadi pengalaman yang sangat berkesan.
Baca juga: Pantai Nusa Dua Bali
Kesimpulan

Desa Penglipuran Bali bukan sekadar destinasi wisata, tetapi juga tempat yang kaya akan budaya, tradisi, dan sejarah. Dengan arsitektur yang unik, kehidupan masyarakat yang sangat menjaga nilai-nilai luhur Bali, serta pemandangan alam yang luar biasa, Desa Penglipuran menawarkan pengalaman yang berbeda dan mendalam bagi setiap pengunjung. Jika Anda mencari tempat yang bisa memberi kedamaian, ketenangan, dan pengalaman budaya yang autentik, Desa Penglipuran adalah pilihan yang tepat.
Sumber: googlemaps.com